Cari

Viona Novelia

Sayap Sayap Langit

bulan

Desember 2022

Siswa Berprestasi

Kejarlah Ilmu setinggi langit

Setelah melaksanakan Ujian Akhir Semester, siswa mengikuti kegiatan class meeting yang dimeriahkan oleh kegiatan-kegiatan yang mengasah bakat anak-anak. Alhamdulillah saat pengumuman, beberapa orang siswa 5 Raudah 3 mendapatkan juara di setiap bidang perlombaan.

Najwa. Azel dan Kanaya (Juara 2 Lomba Cerdas Al-Quran)

Manda Juara 1 Lomba Menggambar Cerita

Juara 1 Lomba Lari Sprin (Raissa)

Hafiza Paling kanan (Juara 1 Solo Song)

Athifa, Noval dan Rere Juara 2 Lomba Cerdas Cermat SD Se-Kota Padang

Separuh yang hadir saat hari terakhir sekolah, Semuanya bahagia….semoga sehat-sehat selalu ya Nak 🙂

Ujian Akhir Semester 1

Selesai mengikuti ujian akhir semester 1 secara offline, semoga jawaban yang di isi membawa kami lulus pada semester ini. Dari 7 mata kuliah yang diambil, 4 mata kuliah ujiannya secara offline, ujian objetif sebanyak 50 soal. Adapun mata kuliah itu adalah Pembelajaran PKN di Sd, Penelitian tindakan Kelas, Pembelajaran IPS di Sd dan Evaluasi Pembelajaran. Untuk Mata kuliah Praktikum IPA kami membuat 14 laporan lengkap selama 2 bulan perkuliahan. Untuk ujian 2 mata kuliah lagi dilaksanakan secara online, Semoga kami semua dapat menjawabnya dengan benar dan tepat.

Sebelum ujian akhir ini kami disekolah telah menyelesaikan agenda penerimaan Rapor Semester Siswa, Alhamdulillah koordinasi dengan orang tua berjalan dengan lancar.

Usia tak menghalangi kita semua untuk belajar lagi. semangat.

Jalanku untuk sekolah lagi…..

Semua berawal dari niat untuk mendapatkan ilmu untuk belajar bagaimana menjadi seorang guru SD. Takdir Allah membawaku ke jalan ini, Alhamdulillah disini aku selalu belajar bersyukut tentang apapun yang telah terjadi. Jika dikilas balik sejenak, betapa aku ini banyak sekali menuliskan impian-impian ingin ini dan itu dikala usia masih belia, saat masih belum berkeluarga.

Siapa yang bersungguh-sungguh, maka akan mendapatkannya. Siapa yang bersabar maka akan beruntung

Tak perlu diceritakan kembali, cukuplah menjadi jejak pelajaran hidup, karena sebagian tertoreh dalam blog ini bagaimana aku dahulu hehe….Kini, kita bercerita tentang hari ini dan impian-impian masa depan saja…..supaya hidup ini indah untuk dijalani..

Okay..kali ini aku akan bercerita, tentang sekolah lagi…kuliah lagi….karena saat ini berprofesi sebagai guru SD, aku memutuskan untuk mengambil program kuliah PGSD di Universitas Terbuka selama 3 semester, Insya allah semoga Allah mudahkan dan lancarkan. Saat ini telah berjalan 2 bulan dan tengah bersiap mengikuti ujian Akhir.

Waktu 8 pertemuan kuliah selama 2 bulan, benar-benar merubah siklus hidup ini, berteman dengan tumpukan tugas yang tak henti. Untuk mengerjakan tugas kuliah, aku hanya dapat mengansurnya setelah amanah mengajar selesai. Hingga seringkali begadang setiap hari selama 2 bulan ini. Alhamdulillah rahmat sehat dari Allah membuat semua dapat dilakoni…..tentu saja support suami, keluarga dan teman sejawat sangat membantu sekali.

Wajah-wajah ibu guru yang selalu semangat sekolah lagi di sela aktifitas padatnya mengajar disekolah. Kelas 1B yang mengisi sabtu minggu untuk belajar bersama tutor-tutor yang keren dan baik.

Disaat jam istirahat sempatkan untuk melaksanakan praktikum bersama soleh soleha yang ikutan belajar hehe…

Dengan begitu banyak ujian dan segala ceritanya yang kadang membuatku ingin bilang “lelah” tapi ada saja yang menguatkan kembali. Semoga jalan ini berujung pada impian yang baik……setelah ini semoga dimudahkan untuk mengambil master….sekolah lagi…..tentu saja…semoga Allah mendatangkan dari mana saja rejekiNya sehingga semuanya dapat terwujud. Aaamin.

Rangkuman Budaya Alam Minangkabau Kelas 5 Semester 1


1. Menhir
Menhir adalah peninggalan sejarah pada zaman batu yang digunakan untuk pemujaan arwah nenek moyang yang telah meninggal. Kepercayaan pada zaman batu adalah animisme
Zaman batu dibagi 2 yaitu :
Ø Mikrolitikum (zaman batu kecil) contohnya pisau, tombak, anak panah.
Ø Megalitikum (zaman batu besar) contohnya menhir, lasuang batu, tugu, dan gua-gua tempat tinggal, tempat duduk penghulu di medan nan bapaneh.
Kegunaan Menhir
Ø Dulu sebagai sarana pemujaan terhadap arwah nenek moyang yang telah meninggal.
Ø Sekarang sebagai bukti sejarah bahwa nenek moyang dahulu memiliki kebudayaan.
Kepercayaan terhadap roh tidak dibenarkan lagi sejak agama islam masuk, sesuai dengan yang tercantum pada surat Al-Fatiha ayat 5 dan sekarang masyarakat minangkabau mengatakan “adat basandi syara, syara basandi kitabullah. 
Koto tinggi disebut dengan daerah seribu menhir dan di nagari Mahat ditemukan menhir yang berukuran paling besar

2. Balai Saruang dan Balai Nan Panjang
Medan nan bapaneh adalah lapangan terbuka yang luas yang digunakan penghulu untuk bermusyawarah
Orang Minangkabau sangat mementingkan musyawarah atau disebut juga baiyo iyo, jaman sekarang disebut demokrasi. Hadist mengatakan berjamaah itu rahmat, sedangkan mamangan mengatakan Duduak surang basampik-sampik,
duduak basamo balapang-lapang
Tempat bermusyawarah yang terlindung disebut balai. Ada 2 jenis balai yang dikenal di Minangkabau yaitu :
a) Balai Saruang (balai yang terdiri dari satu ruang). Dibangun di desa tertua Minangkabau yaitu di Pariangan. Karena masyarakat bertambah banyak, ninik mamak membangun balai yang besar yang disebut balai nan panjang. Digunakan oleh aliran Bodi Caniago dan Koto Piliang
b) Balai Nan Panjang (balai yang terdiri dari 17 ruang) yang terletak di Tabek, disebut juga dengan Balai Ruang Sari. Digunakan oleh aliran bodi caniago saja.
Kegunaan Balai Saruang dan Balai nan Panjang
Ø Tempat bermusyawarah
Ø Membuat undang-undang
Ø Memutuskan perkara adat disebut balai adat
Ø Lambang budaya Minangkabau
Ø Aliran Koto Piliang dikenal dengan Titiak dari ateh artinya segala keputusan berasal dari penghulu pucuk.
Ø Aliran Bodi Caniago berlaku Mambasuik dari bumi artinya keputusan itu timbul dari bawah. Keputusan diambil dari hasil musyawarah.

3. Prasasti
Prasasti adalah peninggalan sejarah yang berupa tulisan diatas batu dan logam.Contoh prasasti yang dibuat oleh nenek moyang kita adalah Prasasti Kubu Rajo I dan II, Prasasti Pagaruyuang, Prasasti Saruaso I dan II, serta Prasasti Rambatan.
Prasasti Kubu Rajo
Kubu Rajo artinya kuburan rajo, sebagian lagi berpendapat benteng (pertahanan) rajo.
Kubu Rajo dibuat pada masa pemerintahan Raja Adityawarman yang ditulis dengan huruf jawa kuno dan bahasa sansakerta yang terdiri dari 16 baris.
 
Prasasti Kubu Rajo terbagi 2 yaitu :
1) Prasasti Kubu Rajo I
Berisi tentang Adityawarman adalah raja Negeri Emas. Negeri Emas di sini adalah Pulau Sumatera.
 
2) Prasasti Kubu Rajo II
Berisi tentang puji-puian kepada Adityawarman
 
Letak Prasasti Kubu Rajo I dan II adalah di Jorong Kubu Rajo, kabupaten Tanah Datar.
 
Batu Batikam
Batu Batikam adalah lambang perdamaian yang berupa hasil tikaman tongat datuak Katumangguangan dan keris Datuak Parpatiah Nan Sabatang. Saat berdebat mengenai masalah undang-undang tarik balas, undang-undang yang berisi aturan tentang siapa yang membunuh dia harus dibunuh, siapa yang memukul dia harus dipukul pula.
Perdebatan ini diketengahi oleh Datuak Suri Banego-nego.
Akhirnya pertikaian itu di akhiri dengan perdamaian, bukti perdamaian itu batu batikam.
Tongkat datuak Katumangguangan disebut Jenawi dan Keris Balempo milik Datuak parpatiah nan sabatang.
 
Prasasti Pagaruyuang
Berjumlah 8 yang disatukan di Desa Gudam Kenagarian Pagaruyuang.
 
 
1. Prasasti Pagaruyuang I berisi gambaran tahun 1278 saka raja Adityawarnan dalam seni bangunan. Berasal dari Bukit Gombak
2. Prasasti Pagaruyuang II berisi tentang hiasan sejenis kala berasal dari Bukit Gombak
3. Prasasti Pagaruyuang III berisi tulisan  bentuk sloka tahun 1263
4. Prasasti Pagaruyuang IV berisi 13 kalimat, baris pertama sampai delapan tidak dapat dibaca.
5. Prasasti Pagaruyuang V tidak dapat dibaca
6. Prasasti Pagaruyuang VI berisi ucapan selamat pada Tumanggung Kudawira, Berasal dari Bukit Gombak.
7. Prasasti Pagaruyuang VII berisi tentang bahasa melayu kuno.
8. Prasasti Pagaruyuang VIII berisi tentang puji-pujian kepada Raja Adityawarman.
 
 
Prasasti Pagaruyuang pertama kali diterjemahkan oleh Frederik
 
Makna yang terkadung dalam Prasasti Pagaruyuang adalah :
Ø Menerangkan Adityawarman sebagai Maharajo Dirajo .
Ø Berisi pernyatan raja dan puji-pujian kepada Raja yang melambangkan kecintaan rakyat pada raja serta menggambarkan kearifan dan kebijaksanaan raja dalam memimpin rakyatnya.
Ø Berisi tentang pembuatan biara, tambak, dan gapura untuk adityawartman.
Prasasti Saruaso
Prasasti Saruaso terdapat di Desa Saruaso Kabupaten Tanah Datar
 
Ø Prasasti Saruaso 1 bertahun 1357 ditulis pada sebuah batu berbentuk kubus yang pada dua buah sisinya dengan empat baris tulisan Jawa kuno berbahasa Sansakerta.
 
Ø Makna (isi) Prasasti Saruaso 1 adalah pentasbihan Adityawarman Sebagai Bhairawa Mahadewa Budha Tantrayana(penganut Budha yang taat mengamalkan ajaran agamanya) sekaligus dibuat arca (patung) nya.
 
Ø Sekarang patung tersebut ada di Museum Nasional Jakarta dan duplikatnya ada di Museum Adityawarman Padang.
 
Prasasti Saruaso II
Ø Berada di halaman rumah Bupati Tanah  Datar. Pada tahun 1992 dipindahkan ke Suaka Peninggalan Sejarah Purbakala di Batu Sangkar.
 
Ø Prasasti Saruaso II berisi tentangAnanggawarman anak laki-laki Adityawarman serta tahun meninggalnya Adityawarman.
Prasasti Rambatan
Ø Prasasti Rambatan dibuat pada Tahun 1370 dan ditemukan pada tahun 1950 di Kenagarian Rambatan, daerah Empat Suku, Kapalo Koto, Kabupaten Tanah Datar.
Ø Berisi Jejak kaki Budha, gambar dua ekor ular yang berbelit-belit yang melambangkan dunia bawah penganut Budha yang disebut nirwana. Tujuan hakiki penganut agama Budha adalah mencapai nirwana. Dan juga berisi tentang kehidupan Adityawarman.
 

4. Pakaian Upacara Adat Minangkabau
Ø Upacara akikah diadakan di rumah ibu si anak
Ø Tamat Kaji diadakan di mesjid atau surau tempat anak itu mengaji.
Ø Tangkuluak tanduak melambangkan rumah adat Minangkabau yag ditempati oleh wanita sebagai Bundo Kanduang
 
1) Pakaian Penghulu
a. Saluak melambangkan seorang penghulu harus memiliki pemikiran yang luas.
b. Baju hitam artinya seorang penghulu harus tahan dalam bermacam ujian dan penderitaan. Lengan baju lebar artinya penghulu bebas melaksanakan tugasnya.
Ø Celana (sarawa) dibuat lapang melambangkan kebesaran dalam memimpin anak kemenakan.
Ø Sesamping bewarna merah atau hitam mengandung arti mempunyai keberanian dalam kebenaran
Ø Cawek (ikat pinggang) melambangkan penghulu dapat memperbaiki akhlak kemenakan yang hampir menyeleweng
Ø Sandang (salempang) melambangkan penghulu akan menerima anak kemenakannya yang sudah melanggar adat istiadat.
Ø Keris melambangkan penghulu tidak akan ikut saja pada pendapat orang lain, dia percaya diri sendiri.
Ø Tongkat melambangkan penghulu adalah orang yang dituakan dalam nagari.
Ø Sandal artinya agar kaki penghulu dilangkahkan untuk kebaikan.

Diringkas dari Buku Budaya Alam Minangkabau
Karya Armaini
Penerbit: Jasa Surya Padang

Blog di WordPress.com.

Atas ↑