Cari

Viona Novelia

Sayap Sayap Langit

bulan

November 2013

Persatuan = Kesuksesan Hidup

Bismillahirrahmanirrahim

Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Pada awalnya saya tidak berminat untuk menulis tentang persatuan ini, karena banyak sekali artikel-artikel yang menjelaskan tentang hal ini, dalam alquranpun dijelaskan bahwa kita manusia diperintahkan untuk tidak bercerai berai tetapi bersatu dalam menjaga kekafahan agama islam ini. Saya sangat miris sekali saat hal itu saya lihat terjadi pada orang-orang yang sempat saya kagumi karena dakwahnya yang telah membantu saya mendapatkan hidayah untuk menutup aurat. Namun di media maya itu mereka seperti saling menjelekkan keyakinan satu sama lain, padahal mereka jelas sama-sama mengaku beragama Islam. Saya tidak tahu apa yang tengah ada dalam pikiran mereka, namun saya memilih untuk diam dari pada ikut menambah kekacauan pikiran yang tengah mereka buat, banyak mata yang membaca, tentunya akan menimbulkan presepsi yang berbeda bagi tiap orang. Dan saya sangat takut jika status dan perdebatan itu menjadikan orang awam tidak respect kepada Islam. 

Disebabkan karena pengetahuan tentang keislaman saya yang tidak seluas para ustadz yang memang belajar tentang hal tersebut, saya tidak ingin membahas tentang hal itu saat ini. Saya ingin sharing tentang pengaruh persatuan terhadap kesuksesan hidup.

Hikmah Hari ini “hujan yang mengguyur kota Padang, membuatku berjumpa dengan tukang pangsit di malam ini, apalagi kalau bukan untuk menikmati pangsit buatannya di saat dingin hujan begini, hasrat ingin makan begitu tinggi. Sembari aku menunggu ia membuatkannya, akupun bertanya

“Sudah berapa lama Bapak jualan gerobak pangsit ini pak?” Tanyaku

“Sudah, 22 tahun Dek” Jawab Si Bapak sambil merebus sayur pangsit

“Wah, seumuran saya Dong, Trus bapak tinggal dimana? udah punya rumah di padang dong Pak?” Lanjutku. “Belum Dek, kami masih ngontrak di Bandar Buat” Jawabnya santun. “Loh, kok bisa pak, seharusnya dengan jualan pangsit selama 22 tahun itu, bapak sudah bisa beli rumah lo” Tanyaku lagi. “Iyah, saya sudah bangun rumah di kampung Dek” lanjutnya singkat “Hah” akupun seketika ingat konsumenku, seorang jawa juga, dia juga puluhan tahun di Padang, dan punya rumah 2M di negeri jawa. “Ibaratnya burung Dek, kami ke sini hanya untuk cari uang, kalau rumah tetap dikampung” Lanjut Si Bapak. Saya Makin penasaran. “Bagaimana, kok orang jawa disini bisa makmur gajinya tu pak, pun kalau dari lihat penampilan pastilah orang takkan percaya, bapak punya rumah milyaran” Lanjutku. “Sambil nyengir dia bilang “Kami bersatu Dek” kami punya agenda tiap bulan, kami saling support dan saling bantu satu sama lain, makanya Allah juga lapangkan rejekinya”

Sejenak aku tersentak?? Apa yang dibicarakan bapak itu benar sekali, dan itu adalah fakta-fakta yang sellau kulihat. Dan kelemahanku saat ini adalah itu. Subhanallah, aku mendapatkan pelajaran paling berharga dari bapak tukang pangsit, semoga mulai saat ini, aku bisa menjaga persatuan dengan keluargaku, team dan masyarakat.

Berpeganglah Kamu Semuanya kepada Tali (agama) Allah, dan Janganlah Kamu Bercerai berai (QS : Ali Imran 103 )

 

Cinta Suci Zahrana

Takdirkan cinta atas restuNya, serahkan semua skenario kisah hanya pada Allah. Semua akan indah pada waktunya, dan itu benar-benar terjadi bagi mereka yang bertakwa. Dalam Novel karya Habiburrahman El Shyrazi tersebut banyak sekali hikmah yang dapatku ambil. Bahwasanya perkara jodoh, rejeki dan masa depan adalah suatu misteri.

Sungguh tak bisa membendung air mata, saat Zahrana menunggu tukang kerupuk yang soleh, merasa kesal dengan ulah Sang Dekan genit Sukarman yang merasa frustasi di tolak Zahrana, tidak menduga Hasan mahasiswa Zahrana lah yang akhirnya menjadi jodoh wanita suci itu.

Sesungguhnya Allah akan menguji kita baik dari harta yang kita punya, titel yang kita miliki, ilmu pengetahuan yang kita banggakan, kecantikan/ketampanan yang membuat banyak orang berhasrat untuk memiliki, semuanya adalah ujian, dan hanya manusia yang bertakwalah yang akan beruntung.

Dalam kisah tersebut juga tersirat bahwa membahagiakan kedua orang tua adalah kewajiban seorang anak. Bukan pendidikan tinggi, bukan level yang wah yang menyebabkan seorang wanita lama mendapatkan jodoh *seperti ungkapan orang awam. Kadang banyak juga wanita yang saya kira sangat paham agama, merasa kecewa dengan keadaan dirinya karena sudah berumur kenapa belum juga dipertemukan dengan jodohnya. Curhatan kenapa ada yang begitu mudah, dan ada yang harus mengalami proses yang lama. Sehingga banyak sela untuk syetan menggoda dan menurunkan iman.

Seperti halnya sahabat yang bilang “Loh, apalagi yang di tunggu, bukankah sudah mapan?” Bukan kemapanan yang menjadi halangan untuk segera menikah, saya pribadi justru menganggap kemapanan bukan satu-satunya pembawa keberkahan dalam pernikahan. Kadang orang-orang hanya bisa menilai saja, tidak mengetahui apa yang tengah berkeliaran di hati dan dalam pikiran.

“Siapa yang ingin menunda menikah ya Ukhti”

“Hanya saja, dia yang soleh belum datang menjemput”

Terus terang mengungkapkan, justru jadi bahan tertawaan “Mana mungkin, kok bisa” Sela mereka.

Lain lagi dengan orang tua ” Jangan terlalu memilih, jangan egois, jika seseorang ingin berkenalan dan dekat, jangan langsung di tantang begitu, tentu mereka harus tahu siapa kita dahulu, kenal baik keluarganya”

“Tidak ada istilah dalam kamus saya untuk mengijinkan sapaan-sapaan iseng yang hanya membuat hati menjadi bernoda, hilang mesra dengaNya, betapa besar pengaruh jiwa jika harus meladeni manusia yang tidak pasti akan menjadi suami kelak, hanya sia-sia yang mubazir” Banyak angapan negatife yang bilang “Sok, pilih-pilih” Masya Allah semoga Allah melindungi saya dari prinsip ini, karena saya serius ingin menjaga hati hanya untuk Dia yang dipilihkan Allah buat mendampingi saya”

Wah, Film ini seakan2 membuat saya ngobrol dengan hati nurani saya sendiri. Mulai hari ini, kebetulan sekali 1 Hijriah, semoga di tahun baru Islam ini saya semakin baik, baik itu dalam kualitas iman dan perbaikan sikap.

Sekolah tinggi tidak menghambat seseorang untuk mendapatkan jodoh yang baik, dengan itu saya ingin sekolah ke jenjang yang lebih tinggi lagi, Aaamin ya Allah.

Berkarier di ranah publik bukan alasan untuk seorang wanita untuk menganggap itu kelemahan sehingga para lekaki takut meminang, sehingga dekat dengan gelar perawan tua, Itu semua Bohong…Allah maha tahu dengan apa yang terbaik, jika tidak dipertemukan di dunia, Insya Allah akan dipertemukan di Syurganya.

Sebagai seorang wanita tetaplah menjaga hijab, menutup aurat, menjaga lisan, dan tidak menjadi siulan dunia yang membuat silau kaum adam karena sikap yang murahan, genit dan gampangan. Sebagai wanita teruslah belajar dan memantaskan diri untuk mendapatkan yang terbaik bagi Allah.

Gambar

So sweet Cinta Suci Zahrana, semoga kita kaum wanita bisa menjaga kesucian Cinta itu,

dan percaya semua akan Indah ketika waktunya. Kini Jika Allah berikan kita waktu untuk melajang, hayoo gunakan waktu sebaik-baiknya untuk berusaha lebih giat dan meraih impian2nya.

Hidup Akan Terus Meminta Pertanggungjawaban Atas Pilihan

Hari ini kembali menjalani rutinitas di kampus untuk menyelesaikan syarat-syarat pengambilan ijazah. Pelan tapi pasti alhamdulillah tinggal sedikit lagi, semoga 1 minggu ini selesai, dan membahagiakan orang tua. Aaamin. Hari ini, Jumat, 1 november 2013, wah tak terasa sudah sangat lama aku di wisuda, namun ijazah masih belum kudapatkan. Bukan karena merasa itu tidak penting *keterlaluan sekali jika berpikiran begitu, 4,5 tahun aku berjuang menyelesaikannya, mencari beasiswa agar tetap kuliah, banyak sekali perjuangan yang telah terlewati, alhamdulillah Allah berkenan juga meluluskan aku di ujian sidang Skripsi 11 januari 2013 lalu.

Hidup akan terus meminta pertanggungjawaban terhadap pilihan. Itulah yang aku rasakan saat ini. Kadang merasa jenuh dengan keadaan, merasa kecewa dengan diri, merasa tidak kuat menjalaninya karena tekanan yang datang dari mana-mana. Hingga pilihan tidak melakukan apa-apa, hinggap di kamar tanpa karya dan hanya angan-angan belaka, dan itu serius membuat aku makin frustasi, seberat apapun berusaha, itu jauh lebih baik dari tidak menggunakan waktu untuk hal-hal yang tak berguna, aku tahu itu, namun sering juga dilakukan *astaghfirullah, moga tidak akan terulang acap kali.

Kunci dari semua rahasia kehidupan itu, aku hanya ingin terus belajar bersyukur dan bersabar ^_^ Semoga Ya Allah, engkau lembutkan hatiku untuk merasa gembira di saat-saat sedang bersamaMu 😀Gambar

 

Blog di WordPress.com.

Atas ↑