Takdirkan cinta atas restuNya, serahkan semua skenario kisah hanya pada Allah. Semua akan indah pada waktunya, dan itu benar-benar terjadi bagi mereka yang bertakwa. Dalam Novel karya Habiburrahman El Shyrazi tersebut banyak sekali hikmah yang dapatku ambil. Bahwasanya perkara jodoh, rejeki dan masa depan adalah suatu misteri.

Sungguh tak bisa membendung air mata, saat Zahrana menunggu tukang kerupuk yang soleh, merasa kesal dengan ulah Sang Dekan genit Sukarman yang merasa frustasi di tolak Zahrana, tidak menduga Hasan mahasiswa Zahrana lah yang akhirnya menjadi jodoh wanita suci itu.

Sesungguhnya Allah akan menguji kita baik dari harta yang kita punya, titel yang kita miliki, ilmu pengetahuan yang kita banggakan, kecantikan/ketampanan yang membuat banyak orang berhasrat untuk memiliki, semuanya adalah ujian, dan hanya manusia yang bertakwalah yang akan beruntung.

Dalam kisah tersebut juga tersirat bahwa membahagiakan kedua orang tua adalah kewajiban seorang anak. Bukan pendidikan tinggi, bukan level yang wah yang menyebabkan seorang wanita lama mendapatkan jodoh *seperti ungkapan orang awam. Kadang banyak juga wanita yang saya kira sangat paham agama, merasa kecewa dengan keadaan dirinya karena sudah berumur kenapa belum juga dipertemukan dengan jodohnya. Curhatan kenapa ada yang begitu mudah, dan ada yang harus mengalami proses yang lama. Sehingga banyak sela untuk syetan menggoda dan menurunkan iman.

Seperti halnya sahabat yang bilang “Loh, apalagi yang di tunggu, bukankah sudah mapan?” Bukan kemapanan yang menjadi halangan untuk segera menikah, saya pribadi justru menganggap kemapanan bukan satu-satunya pembawa keberkahan dalam pernikahan. Kadang orang-orang hanya bisa menilai saja, tidak mengetahui apa yang tengah berkeliaran di hati dan dalam pikiran.

“Siapa yang ingin menunda menikah ya Ukhti”

“Hanya saja, dia yang soleh belum datang menjemput”

Terus terang mengungkapkan, justru jadi bahan tertawaan “Mana mungkin, kok bisa” Sela mereka.

Lain lagi dengan orang tua ” Jangan terlalu memilih, jangan egois, jika seseorang ingin berkenalan dan dekat, jangan langsung di tantang begitu, tentu mereka harus tahu siapa kita dahulu, kenal baik keluarganya”

“Tidak ada istilah dalam kamus saya untuk mengijinkan sapaan-sapaan iseng yang hanya membuat hati menjadi bernoda, hilang mesra dengaNya, betapa besar pengaruh jiwa jika harus meladeni manusia yang tidak pasti akan menjadi suami kelak, hanya sia-sia yang mubazir” Banyak angapan negatife yang bilang “Sok, pilih-pilih” Masya Allah semoga Allah melindungi saya dari prinsip ini, karena saya serius ingin menjaga hati hanya untuk Dia yang dipilihkan Allah buat mendampingi saya”

Wah, Film ini seakan2 membuat saya ngobrol dengan hati nurani saya sendiri. Mulai hari ini, kebetulan sekali 1 Hijriah, semoga di tahun baru Islam ini saya semakin baik, baik itu dalam kualitas iman dan perbaikan sikap.

Sekolah tinggi tidak menghambat seseorang untuk mendapatkan jodoh yang baik, dengan itu saya ingin sekolah ke jenjang yang lebih tinggi lagi, Aaamin ya Allah.

Berkarier di ranah publik bukan alasan untuk seorang wanita untuk menganggap itu kelemahan sehingga para lekaki takut meminang, sehingga dekat dengan gelar perawan tua, Itu semua Bohong…Allah maha tahu dengan apa yang terbaik, jika tidak dipertemukan di dunia, Insya Allah akan dipertemukan di Syurganya.

Sebagai seorang wanita tetaplah menjaga hijab, menutup aurat, menjaga lisan, dan tidak menjadi siulan dunia yang membuat silau kaum adam karena sikap yang murahan, genit dan gampangan. Sebagai wanita teruslah belajar dan memantaskan diri untuk mendapatkan yang terbaik bagi Allah.

Gambar

So sweet Cinta Suci Zahrana, semoga kita kaum wanita bisa menjaga kesucian Cinta itu,

dan percaya semua akan Indah ketika waktunya. Kini Jika Allah berikan kita waktu untuk melajang, hayoo gunakan waktu sebaik-baiknya untuk berusaha lebih giat dan meraih impian2nya.